Michael Clark Rockefeller adalah anak Nelson Aldrich Rokfelller, mantan Gubernur New York (1959-1973) yang kemudian menjadi Wakil Presiden Amerika pada masa Gerald Ford (1974-1977). Tahun 1961 Michael Clark Rockefeller meninggal dunia di pedalaman Papua namun jasadnya belum ditemukan sampai kini. Beredar kabar, dia dibunuh oleh orang dari suku Asmat.
Om Don kemudian mewawancarai sejumlah orang pedalaman di Desa Otjenep dan Desa Pirian, Kecamatan Kasuari, Papua. Di dua desa inilah diyakini Rockefeller ditangkap dan dibunuh. Menurut cerita Ren=C3=A9 S. Wassing kepada berbagai media pada tahun 1961, dirinya bersama Rockfeller dan dua orang pemandu Papua sedang menyusuri sebuah sungai dalam rangka ekspedisi.
Di tengah jalan, perahu tersebut rusak dan terombang-ambing di rawa. Rockefeller lalu menyuruh dua pemandunya untuk berenang mencari bantuan. Setelah ditunggu-tunggu, bantuan tak juga datang, Rockfeller melihat asap di sebuah daratan dan berenang menggunakan bantuan tangki bensin untuk mencapai daratan tersebut. Sementara Wassing menunggu di perahu.
Namun sejak itu, Rockefeller tak pernah kembali. "Tak menutup kemungkinan jika dia memang benar-benar dibunuh, mengingat suku pedalaman di Papua ketika itu masih sangat primitif, kabarnya setelah dibunuh kepala Rockfeller dilubangi dan otaknya dihisap untuk obat menyembuhkan penyakit yang diderita warga pedalaman.
Foto bersama Suku Dani:
Bermain bersama anak Suku Dani
Bersama Kameranya
Karya-karya fotografi yang ia dapatkan di papua sebelum ia hilang
Film yang menceritakan tentang Michael Clark Rockefeller
Om Don kemudian mewawancarai sejumlah orang pedalaman di Desa Otjenep dan Desa Pirian, Kecamatan Kasuari, Papua. Di dua desa inilah diyakini Rockefeller ditangkap dan dibunuh. Menurut cerita Ren=C3=A9 S. Wassing kepada berbagai media pada tahun 1961, dirinya bersama Rockfeller dan dua orang pemandu Papua sedang menyusuri sebuah sungai dalam rangka ekspedisi.
Di tengah jalan, perahu tersebut rusak dan terombang-ambing di rawa. Rockefeller lalu menyuruh dua pemandunya untuk berenang mencari bantuan. Setelah ditunggu-tunggu, bantuan tak juga datang, Rockfeller melihat asap di sebuah daratan dan berenang menggunakan bantuan tangki bensin untuk mencapai daratan tersebut. Sementara Wassing menunggu di perahu.
Namun sejak itu, Rockefeller tak pernah kembali. "Tak menutup kemungkinan jika dia memang benar-benar dibunuh, mengingat suku pedalaman di Papua ketika itu masih sangat primitif, kabarnya setelah dibunuh kepala Rockfeller dilubangi dan otaknya dihisap untuk obat menyembuhkan penyakit yang diderita warga pedalaman.
Foto bersama Suku Dani:
Bermain bersama anak Suku Dani
Bersama Kameranya
Karya-karya fotografi yang ia dapatkan di papua sebelum ia hilang
Film yang menceritakan tentang Michael Clark Rockefeller