Berbagai penelitian membuktikan berpelukan tiap hari bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung. Maka cara paling masuk akal untuk membujuk pasangan yang susah dipeluk adalah, "Peluklah diriku, setidaknya demi kesehatan jantungmu."
Tidak butuh terlalu lama, cukup 10 detik saja maka manfaat kesehatan dari berpelukan sudah bisa didapatkan. Efek spontan yang akan muncul antara lain adalah menurunkan tekanan darah, serta memicu pelepasan hormon oksitosin yang bisa meredam stres.
Dalam jangka panjang, berpelukan yang dilakukan secara rutin sebanyak 1 atau 2 kali sehari akan sangat membantu menjaga kesehatan jantung. Karena jarang stres dan tekanan darahnya lebih terkontrol, maka orang yang sering berpelukan lebih jarang terkena serangan jantung.
"Emosi positif yang dialami saat berpelukan bisa berkembang menjadi reaksi biokimia dan fisiologis," kata Dr Jan Astrom yang melakukan penelitian tentang hal itu dan melaporkannya di jurnal
Comprehensive Psychology, seperti dikutip dari
Daily Mail.
Selain menjaga kesehatan jantung, berpelukan juga memberikan manfaat positif lainnya yang masih berhubungan dengan pelepasan hormon anti-stres. Di antaranya adalah mengurangi risiko depresi, dan pada akhirnya bisa meningkatkan sistem imun serta kerentanan terhadap infeksi.
Penelitian lain mengungkap, berpelukan akan mengaktifkan salah satu sensor sentuhan di kulit yang dinamakan Pacinian corpuscles. Jaringan berbentuk oval yang berfungsi sebagai pusat penerima rangsang tekanan tersebut terhubung langsung ke otak melalui saraf vagus.
Bukan hanya ke otak, saraf vagus juga memiliki jalur tersenduri ke beberapa organ vital dalam tubuh manusia termasuk di antaranya adalah jantung. Salah satu teori mengatakan, stimulasi pada saraf vagus paling berperan dalam pelepasan oksitosin.
Tidak butuh terlalu lama, cukup 10 detik saja maka manfaat kesehatan dari berpelukan sudah bisa didapatkan. Efek spontan yang akan muncul antara lain adalah menurunkan tekanan darah, serta memicu pelepasan hormon oksitosin yang bisa meredam stres.
Dalam jangka panjang, berpelukan yang dilakukan secara rutin sebanyak 1 atau 2 kali sehari akan sangat membantu menjaga kesehatan jantung. Karena jarang stres dan tekanan darahnya lebih terkontrol, maka orang yang sering berpelukan lebih jarang terkena serangan jantung.
"Emosi positif yang dialami saat berpelukan bisa berkembang menjadi reaksi biokimia dan fisiologis," kata Dr Jan Astrom yang melakukan penelitian tentang hal itu dan melaporkannya di jurnal
Comprehensive Psychology, seperti dikutip dari
Daily Mail.
Selain menjaga kesehatan jantung, berpelukan juga memberikan manfaat positif lainnya yang masih berhubungan dengan pelepasan hormon anti-stres. Di antaranya adalah mengurangi risiko depresi, dan pada akhirnya bisa meningkatkan sistem imun serta kerentanan terhadap infeksi.
Penelitian lain mengungkap, berpelukan akan mengaktifkan salah satu sensor sentuhan di kulit yang dinamakan Pacinian corpuscles. Jaringan berbentuk oval yang berfungsi sebagai pusat penerima rangsang tekanan tersebut terhubung langsung ke otak melalui saraf vagus.
Bukan hanya ke otak, saraf vagus juga memiliki jalur tersenduri ke beberapa organ vital dalam tubuh manusia termasuk di antaranya adalah jantung. Salah satu teori mengatakan, stimulasi pada saraf vagus paling berperan dalam pelepasan oksitosin.